WESTERNISASI TERHADAP GENERASI MUDA INDONESIA

Dalam perkembangan zaman, teknologi-teknologi canggih bermunculan yang mana dapat membantu aktivitas manusia. Selain itu, kita dapat mengakses berita di mana dan kapan saja. Namun dibalik itu semua, masyarakat Indonesia khususnya generasi muda menjadi terlena dengan teknologi-teknologi canggih tersebut. Mereka menjadi kurang bersahabat dengan budaya lokalnya sendiri, tidak berminat dengan kebudayaan sendiri, dapat dikatakan tidak memliki rasa nasionalisme.

Para generasi muda saat ini lebih menyukai budaya barat dari pada budaya lokalnya sendiri. Mereka beranggapan budaya Indonesia itu kuno dan gak jaman, mengakibatkan beberapa budaya Indonesia diklaim oleh negara lain. Mereka lebih menyukai berpenampilan layaknya aktris atau aktor Hollywood daripada berpenampilan yang sesuai dengan budaya mereka sendiri. Mereka juga berperilaku senonoh yang seakan-akan dunia itu milik mereka sendiri, tanpa adanya rasa malu. Tidak lupa dengan gaya hidup yang mewah.

Hal ini disebut westernisasi, yaitu sebuah proses di mana masyarakat berada dalam pengaruh atau mengadopsi budaya Barat dalam berbagai bidang seperti industri, teknologi, hukum, politik, ekonomi, gaya hidup, gaya makan, pakaian, bahasa, alfabet, agama, filsafat, dan nilai-nilai.

Untuk mengenal lebih jauh seperti apa westernisasi itu, maka kita lihat terlebih dahulu ciri-ciri westernisasi, sebagai berikut:
1.  Orang bersikap individualistik. Mereka tidak perduli dengan keadaan sekitarnya, malah mereka lebih sibuk dengan dirinya masing-masing.
2.  Lebih mempelajari budaya barat yang dianggap keren dan kekinian dibandingkan budaya lokal.
3.  Meniru cara berpakaian orang barat yang tidak senonoh atau biasa disebut pakaian kurang bahan.
4.  Tidak mengindahkan kesopanan yang ada di Indonesia. Hal ini tidak sesuai dengan adat istiadat yang ada di Indonesia dan akan dianggap tidak sopan.
5.  Meniru budaya pacaran orang barat yang kurang sopan, seperti bermesraan didepan umum.
6.  Membeli produk barat dan menganggap produk dalam negeri tidak berkualitas. Padahal produk dalam negeri tidak kalah bagusnya dengan produk luar negeri.
7.  Berkembangnya paham kapitalisme dan sekulerisme di Indonesia. Kapitalisme merupakan keadaan sistem ekonomi perdagangan, industri serta alat-alat produksi dikendalikan seluruhnya oleh pihak swasta untuk memperoleh keuntungan sebesar-besarnya, seperti masuknya tenaga kerja asing dan berdirinya perusahaan asing di Indonesia. Sedangkan sekulerisme adalah hal yang memisahkan agama dengan kepercayaan, terbukti dengan yang terjadi saat ini bertentangan dengan agama dan  kepercayaan masyarakat Indonesia.
8.  Pergaulan bebas atau seks bebas.
9.  Pergi ke diskotik.
10.Penggunaan bahasa asing dalam bahasa sehari-hari. Selama menimbulkan efek positif, belajar bahasa asing memang sebaiknya dilakukan, namun tanpa melupakan bahasa nasional.
11. Sifat Hedonisme di kalangan generasi muda, yaitu cinta akan kehidupan dan tidak takut akan kematian. Sifat ini dapat membuat sengsara diri sendiri, ketika tidak mampu untuk memenuhinya.

Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi munculnya westernisasi:
1. Masyarakat yang bersifat konsumtif terhadap produk luar negeri.
2. Pengaruh perkembangan IPTEK yang tidak dapat dikendalikan.
3. Munculnya keinginan untuk bebas seperti negara-negara di wilayah barat.
4. Masuknya budaya barat dengan mudah, serta adanya akulturasi budaya.
5. Kurangnya kesadaran dalam diri masyarakat kita, dalam memilih dan memilah budaya yang buruk dan yang baik untuk kehidupanya.

Jika dilihat dari ciri-ciri dan faktor penyebab terjadinya, westernisasi merupakan masalah sosial yang cukup serius. Maka dari itu, diperlukannya solusi yang tepat. Berikut adalah beberapa solusi yang dapat dilakukan:
1. Menanamkan Pancasila sejak dini pada generasi bangsa.
2. Mewujudkan Bhineka Tunggal Ika dalam kehidupan sehari-hari, dimulai dari kehidupan bertetangga.
3. Melestarikan seni dan budaya daerah dengan memperkenalkannya kepada generasi muda sejak dini.
4. Pemerintah daerah dengan dukungan pemangku adat setempat mengadakan acara-acara kedaerahan secara professional, sehingga acara-acara lokal tersebut akan menjadi daya tarik wisatawan dalam dan luar negeri.
5. Pemerintah daerah maupun pusat memberikan dukungan bagi seniman-seniman daerah yang ingin melestarikan kebudayaan daerahnya.
6. Pemerintah secara rutin mengadakan perlombaan-perlombaan kesenian daerah bagi pelajar dan masyarakat umum.
7. Memasyarakatkan dan mananamkan rasa bangga menggunakan batik pada setiap acara-acara resmi.
8. Menanamkan rasa bangga sebagai bangsa Indonesia pada diri setiap warga Indonesia.
9. Memupuk prestasi para olahragawan agar berprestasi dikancah internasional sehingga  menimbulkan rasa bangga sebagai bangsa Indonesia.
10. Memberikan informasi sebanyak-banyaknya kepada masyarakat tentang keberhasilan anak bangsa di dunia internasional.
11. Mengajak seluruh ciri-ciri era globalisasi informasi baik itu koran, majalah, tabloid, elektronik dan online untuk terus memberitakan hal-hal positif dan membanggakan tentang Indonesia beserta prestasi-prestasinya.

Mengapa saya menulis tentang westernisasi? Karena saya berharap dengan saya menulis ini, para pembaca dapat lebih terbuka dengan dampak yang terjadi jika kita terlalu mengarah pada budaya barat. Jadi, ambil yang positifnya saja dan tinggalkan yang negatifnya.

Sekian dan terima kasih...


Referensi:

Komentar

Postingan Populer